Hadroh Trisula Temanggung

Hadroh Trisula Temanggung

Pasang Iklanmu Di Sini!


Temanggung, Hariantemanggung.com
- Bertempat di halaman depan, Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung menggelar Ngabuburit Heppiii dan berbagi makanan takjil dalam rangka rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-54 pada Rabu (20/3/2024). Ngabuburit bareng 76 Heppiii tersebut dirangkai dengan acara Stand Up, Community Invitation, Music Perform, Tausiyah oleh Gus Lami', Buka Bersama, Tarawih Bersama yang terlaksana atas kerjasama dengan Djarum 76.

Hadir Ketua Dewan Pengurus BPP INISNU H. Nur Makhsun dan jajarannya, Wakil Rektor I INISNU Dr. Hamidulloh Ibda, Wakil Rektor III Moh. Syafi', dan ratusan peserta dari unsur sivitas akademik, dan anggota komunitas. Ngabuburit bareng 76 Heppiii tersebut dirangkai dengan acara Stand Up, Community Invitation, Music Perform, Tausiyah oleh Gus Lami' dan Buka Bersama.

Dalam sambutannya, Rektor INISNU Dr. H. Muh. Baehaqi menegaskan bahwa usia INISNU yang sudah ke-54 merupakan sejarah panjang yang dulu berawal dari FHI UNNU, STISNU, STAINU dan 2021 beralih bentuk menjadi INISNU Temanggung. "Semoga di usia yang ke-54 ini makin sukses, jaya, dan saya ucapkan apresiasi dari semua pihak yang terlibat," beber dia.


Kegiatan tersebut diisi oleh penampilan musik Estrella Music & Entertainment dan dihadiri beberapa komunitas, yaitu Stand Up Indo Temanggung, Temanggung BMX, Bambu Runcing Skate Temanggung, Vespa Temanggung, T-Volks Temanggung yang dipandu oleh MC Dian Alexa dan Ucup mahasiswa INISNU Temanggung.


Dalam tausiyahnya, Gus Lami' mengatakan kegiatan yang dirangkai dengan buka bersama sampai salat tarawih bersama memang luar biasa pahalanya. "Kalau di akhir salat kita membaca At Tahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawaatuth Thoyyibaatulillaah. As Salaamu'Alaika Ayyuhan Nabiyyu Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh dan seterusnya, itu pahalanya seperti orang pergi haji. Kalau tradisi NU itu tarawihnya 20 rakaat, maka kita tinggal mengkalikannya," bebernya.

Setelah buka bersama, kegiatan dilanjutkan dengan tarawih bersama, dan pentas musik. Dalam kesempatan itu, turut mengisi pula grup hadrah dari UKM Musik INISNU Temanggung. (Ibda).

Semarang, Hariantemanggung.com
- The Center for Interdisiciplinary Studies on Religion and Culture menggandeng Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang dalam menyelenggarakan acara Annual International Colloquium 2024. Acara dihadiri oleh sekitar 173 audiens pada Jumat (8/3/2024).

Bertempat di Gedung Teater Rektorat, acara ini dibuka oleh perwakilan dari PSIAB oleh beliau Dr. Ferry Mamahit, Ph.D dan dilanjut dengan opening speech oleh Rektor UIN Walisongo, yang diwakili oleh Wakil Rektor 1 Prof. Dr. Muhsin Jamil, M. Ag

Di dunia yang ditandai oleh keragaman pandangan dan perbedaan yang tajam, yang sering berujung pada konflik dan perpecahan ini, the CIRSC 2024 Annual International Colloquium 2024 bertema Beyond the Divine: Spiritual Capital, Mental Resilience, and Global Harmony Across Faith and Cultures bermaksud untuk melakukan eksplorasi yang mendalam terhadap kompleksitas kapital spiritual, ketahanan mental, dan harmoni global. Menyadari pentingnya persatuan dan pemahaman yang mendalam di Tengah kekayaan ragam, iman, dan budaya, kolokium ini berusaha memahami berbagai konektivitas yang mendasari kesejahteraan baik individu maupun kolektif di dalam masyarakat. 

Di tengah keberagaman global yang kaya, acara ini ingin menyelami pengalaman kebersamaan manusia yang melampaui batas budaya dan agama dengan tujuan untuk membentuk rasa kesamaan yang dapat berkontribusi pada pengayaan manusia baik secara personal maupun kolektif. Dengan menyadari potensialitas di Tengah konteks keberagaman, kolokium ini bertujuan menyediakan sebuah platform untuk diskusi yang bermanfaat, mendorong peserta untuk menjelajahi bagaimana integrasi modal spiritual dan kultivasi ketahanan mental dapat menjadi katalisator untuk mencapai harmoni global. Acara ini bermaksud untuk menerangi jalan akademis-praktis menuju dunia yang lebih terhubung dan harmonis melalui studi, dialog, dan eksplorasi yang mendalam, di mana nilai-nilai bersama dan pengertian saling mempererat relasi berbagai komunitas iman dan budaya. 

Masuk pada keynote speaker oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan, beliau Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Ag menyampaikan bahwa terorisme tidak ada sangkut pautnya dengan nilai religius. Menurut beliau, moderasi adalah hal yang penting dengan menitik berat pada poin tawazun (seimbang), ta’adul (adil), dan tasamuh (toleransi).

Tangga acara selanjutnya bersama Ibu Lucky Ade Sessiani, M.Psi mengupas sebuah studi netnografi  mengenai paparan konflik Israel-Palestina dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Netnografi sendiri merupakan uraian mendalam mengenai fenomena dan pertanyaan penelitian melalui etnografi di internet. 

“Salam menunjukkan bahwa kita menghargai orang lain dan mengakui value mereka. Dengan meluangkan waktu untuk menyapa seseorang, kita menegaskan pentingnya orang tersebut dan membangun landasan rasa saling menghormati,” Ujar Bu Lucky.
Beliau menambahkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan di jejaring media sosial tiktok,  konflik Israel dan Palestina berhasil menarik simpati netizen yang menimbulkan emosi psikologis yang beragam, salah satunya empati, kesedihan, kesalahan, putus asa, amarah, dan religiulitas. “Emosi itu menular dan emosi itu dipelajari,” pungkasnya.

Materi kedua disampaikan oleh beliau, Dr. Christopher M. Joll tentang pendekatan alternatif terhadap konflik muslim di Asia Tenggara, dengan menitikberatkan bahasa bisa menjadi alternatif untuk penyelesaian konflik. Sebagaimana yang terjadi di Negara Thailand, kehidupan di Thailand Selatan yang berdekatan dengan Malaysia dengan indeks penduduk muslim tinggi, secara akses Pendidikan, ekonomi, dan teknologi lebih baik dibandingkan Thailand Utara yang secara geografis berdekatan dengan Kamboja dengan indeks penduduk muslim rendah.

Bersama pemateri ketiga, Dr. Robbert Pope, mengupas bahwa dalam islam unsur-unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah Pendidikan anak-anak, nilai-nilai keagamaan, dan peran keluarga serta komunitas agama yang sangat dominan. Sedangkan, bagi kaum Pentakosta unsur penting pembentukan karakter adalah pembacaan kitab suci secara kognitif, pertobatan batin, dan pimpinan internal roh Tuhan. 

Alma, seorang mahasiswi FPK selaku peserta menuturkan, according to me dengan adanya seminar ini dapat memberikan peningkatan ilmu pengetahuan, pengembangan keterampilan, peningkatan ketahanan mental, dan pengembangan hubungan dan komunikasi yang lebih baik. Seminar ini juga dapat berupa peningkatan tingkat keilmuan dalam bidang yang terkait, serta peningkatan tugas kewajiban dalam mengikuti dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih baik. There is no kritik and saran because this colloquium overall so good, in terms of mc, moderator, pemateri and peserta nya, when discussion pemateri dan moderator sangat interactive kepada  audiens.

Terakhir, harapan disampaikan dari salah satu pemateri, Ibu Lucky Ade Sessiani, M.Psi “Tentunya harapan paling realistis adalah menerbitkan artikel dari research yang saya lakukan, diharapkan juga ada continunity sehingga ada wadah-wadah yang serupa, kegiatan kegiatan yang sama seperti ini atau bahkan dengan skala yang lebih besar dimana kita bisa terlibat disana,” pungkasnya. (Farah Ghifari dan Ardyaningtyas).


Temanggung, Hariantemanggung.com - Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah, Hukum, dan Ekonomi Islam (DEMA-FSHEI) Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung sukses gelar Seminar Sinau Anggaran di Aula lantai 3 INISNU Temanggung.

Sinau Anggaran yang dilaksanakan pada hari Rabu, (28/02/2024) dengan tema "Memahami Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran yang Sistematis dan Terstruktur" di narasumberi oleh Anggota DPRD Kabupaten Temanggung, Mahzum, S.HI.

Dalam sambutannya, Muhammad Ifandi, Ketua DEMA-FSHEI INISNU Temanggung menjelaskan tema kegiatan tersebut yang mana merupakan keinginan DEMA-FSHEI dalam membentuk kepribadian mahasiswa FSHEI yang paham akan perencanaan dan pengelolaan anggaran.

"Tentunya kegiatan ini kami laksanakan dengan tujuan supaya mahasiswa FSHEI paham akan perencanaan dan pengelolaan anggaran sesuai dengan tema yang diangkat pada kegiatan ini. Sehingga kita semua sudah mempunyai bekal dalam mengawal kebijakan-kebijakan fakultas, kampus, bahkan pemerintah daerah dalam hal anggaran." Kata Ifandi.

Disamping itu, Ifandi juga mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah ada kegiatan sinau anggaran, dan kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertama kalinya.

"Memang sebelumnya belum pernah ada kegiatan seperti ini, sehingga berdasarkan pada keresahan mahasiswa yang menginginkan kegiatan sinau anggaran, maka kami merealisasikan keinginan mahasiswa dengan kegiatan ini. Tentunya Sinau Anggaran ini adalah kegiatan pertama kalinya yang dilakukan di Fakultas Syariah Hukum dan Ekonomi Islam, dan bahkan pertama kalinya yang diadakan di kampus INISNU Temanggung." Ucap Wakil Ketua 2 Bidang Eksternal PMII Rayon Makukuhan.

Dengan adanya materi yang diberikan oleh narasumber yang sangat menarik, seperti halnya prinsip penyusunan APBD, siklus APBD, kebijakan pendapatan daerah, hingga pengalokasian anggaran daerah, peserta yang berjumlah 80 mahasiswa sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Dekan FSHEI yang diwakili oleh Amin Nasrullah, Lc., M.Ek. dalam membuka kegiatan mengatakan pentingnya perencanaan dalam sebuah manajemen.

"Pada dasarnya, perencanaan merupakan hal yang paling penting dan fundamental di dalam sebuah manajemen maupun dalam membuat sebuah anggaran, karena perencanaan itu kaitannya dengan keberhasilan sebuah organisasi maupun sebuah lembaga. Disamping itu, Kegagalan dalam perencanaan sama halnya merencanakan sebuah kegagalan. Sehingga bisa dikatakan hal yang penting dalam sebuah proses." Ungkap Kaprodi Ekonomi Syariah INISNU Temanggung.

Disisi lain, Amin juga berharap agar peserta bisa komitmen dalam mengikuti kegiatan dengan memahami dan mengimplementasikannya.

"Dengan adanya kegiatan ini, tentunya kita semua sangat mengharapkan ilmu yang disampaikan oleh pak Mahzum, beliau ini selain anggota DPRD Kabupaten Temanggung, juga sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) INISNU Temanggung. Oleh karenanya ilmu tentang perencanaan dan pengelolaan anggaran ini nantinya akan menjadi bekal kita kedepannya. (htm/taf)


Temanggung, Hariantemanggung.com
- Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., berbagi strategi menulis artikel ilmiah agar diterima atau tembus di jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus. Hal itu terungkap melalui Webinar Nasional bertajuk "Strategi Publikasi Ilmiah Bidang Pendidikan Dasar di Jurnal Internasional Bereputasi" yang digelar Perkumpulan Dosen PGMI Indonesia Wilayah  VIII Jawa Tengah - DIY pada Senin (26/2/2024) secara daring.

Disampaikan Ibda, bahwa selama ini ia mempraktikkan sejumlah strategi, cara, atau tips agar tulisan yang dikirim di jurnal terindeks Scopus bisa diterima dan diterbitkan. Pertama, naskah harus berkualitas. "Maksud berkualitas adalah dari sisi temuan yaitu artikel harus memiliki novelty, aneh, unik karena belum ada sama sekali, dampak keilmuan, dan berpotensi laku disitasi. Kualitas ini dari sisi konten, bahasa, metode jelas, rinci, dan kontemporer, gunakan tools terkini, referensi minimal 50, 90 persen artikel jurnal dan lengkap dengan URL, dan ingat jangan lupa menyitasi artikel karya editor in chief, reviewer, tulisan yang telah terbit di jurnal sasaran/jurnal jaringannya," beber pria kelahiran Pati tersebut.

Kedua, sesuaikan naskah dengan AG atau Author Guidelines, kaidah selingkung, template, dan tulislah sesuai kebutuhan/keinginan editor. "Kadang artikel ditolak itu karena tidak sesuai kebutuhan editor," beber Ibda yang merupakan reviewer pada 16 jurnal internasional terindeks Scopus tersebut.

Ketiga, kolaborasi. "Kolaborasi sangat penting. Karena kita bukan malaikat. Setidaknya kita bisa berkolaborasi dengan penulis asing lintas negara, dengan penulis pakar, penulis yang karyanya banyak, penulis yang h-index Scopus tinggi, dan kita kalau bisa menghindari penulis tunggal. Apalagi ada jurnal yang menyaratkan kolaborasi itu wajib bukan single author," beber Ketua Bidang Media, Hukum, dan Humas FKPT Jawa Tengah tersebut.

Keempat, gunakan penerjemah profesional, proofreader native/internasional. "Kita bisa berkolaborasi dengan penulis asing juga yang intinya membantu kemasan naskah agar bahasanya bagus. Selain hemat, ini juga membantu bahwa posisi kolaborasinya jelas," kata dia.

Kelima, lengkapi administrasi di OJS. "Administrasi yang dimaksud adalah kita melengkapi prakata saat mengirim. Kita perlu melengkapi juga metadata di OJS dengan isian lengkap, termasuk URL GS, WoS/Publons, Orcid dan lainnya, termasuk Supplementary File, dan dokumen similarity report di bawah 10 persen," imbuh dia.

Keenam, revisi cepat dan berkualitas. "Ketika sudah dapat notifikasi berupa editor decision, sebaiknya kita revisi secepatnya. Kalau saya biasanya sehari setelah mendapatkan email langsung saya submit," lanjut dia.

Ketujuh, pahami indikator penilaian reviewer. "Ini penting. Karena penilaian dan masukan reviewer ini menjadi pertimbangan dan dasar editor menerima atau menolak artikel kita meski sudah proses in review. Bukan berarti yang status papers kita in review itu jaminan accepted, bisa juga ditolak. Maka solusinya kita harus memahami aspek apa saja yang menjadi indikator penilaian reviewer. Jumlah reviewer bergantung jurnalnya, ada yang satu, bahkan saya pernah direview lima sampai tujuh orang lintas negara," paparnya.

Kedelapan, pilih jurnal yang volume terbitnya banyak. "Semakin banyak edisi dan volume terbitan, semakin potensial artikel kita diterima karena mereka membutuhkan naskah. Tapi harus dipastikan jurnalnya aman, tidak predator, tidak discontinued atau potensi discontinued dari Scopus," tegas doktor Pendidikan Dasar UNY tersebut.

Kesembilan, istikamah, sabar dan pasrah. "Menulis artikel di jurnal Scopus itu membutuhkan konsisten, sabar dan memasrahkan semua kepada Tuhan setelah kita berusaha maksimal. Kan semua bergantung kehendak Allah to. Kadang agak gaib juga. Tapi ingat, editor dan reviewer jurnal itu juga manusia. Asalkan kita menuruti apa masukan, saran, dan kebutuhan mereka, insyaallah dipermudah untuk accepted," imbuh dia.

Di sisi lain, Ibda juga membocorkan strategi pasca Editor Decision setelah submit. "Hampir 70 persen lebih, penulis gagal di jurnal Scopus karena malas merevisi. Malas dan lambat merespon hasil keputusan editor. Padahal di sini awal kita membuktikan keseriusan merevisi dan keseriusan agar naskah kita layak diterima dan diterbitkan. Maka ya harus ada strategi setelah ada keputusan editor ketika revision required ataupun resubmit," papar Ibda.

Pertama, revisi cepat, berkualitas, dan sesuai masukan. Kedua, saat merevisi, beri warna teks yang sudah direvisi. Ketiga, lampirkan Cover Letter / lembar Response to Reviewers. Keempat, jika revisi via email, beri penguatan yang meyakinkan agar diterima oleh reviewer/editor.

"Semua yang saya sampaikan ini hanya strategi saja. Kita harus fokus pada kualitas naskah. Kalau kualitas naskah bagus, mau kita kirim di jurnal mana saja insyaallah diterima jika sesuai ketentuan dan utamanya kebutuhan editor," imbuh Ibda.

Sebagai akademisi, Ibda sendiri telah memiliki 10 dokumen terindeks Scopus dengan H-Index 4, dan ia aktif menjadi reviewer pada 16 jurnal internasional terindeks Scopus Q1-Q4 lintas negara yaitu Turki, Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada, Singapura, Mauritius, London (UK), Serbia, Italia, Pakistan, Nigeria, Spanyol, Brazil, dan Indonesia. 


Acara tersebut dibuka oleh Dr. Atikah Syamsi, M.Pd.I., yang mewakili Ketua Umum PD PGMI Indonesia. Pihaknya berharap acara tersebut dimanfaatkan peserta untuk belajar tentang publikasi ilmiah. Pihaknya juga berharap, akan ada jurnal PGMI di Indonesia yang terindeks Scopus. Sementara Ketua PD PGMI Wilayah VIII Jateng-DIY yang diwakili Hj. Zulaikha, M.Ag., M.Pd., juga berharap agar para peserta turut aktif dalam penulisan ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Kegiatan tersebut diikuti ratusan peserta dari unsur dosen, mahasiswa, guru, dan akademisi dari berbagai daerah.

Narasumber pertama, dosen PGMI IAINU Kebumen Siti Fatimah, M.Pd., menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis naskah berkualitas. Pertama, topik riset yang solutif di bidang kajian. Kedua, metode riset yang tepat dan kompleks. Ketiga, memiliki novelty. Keempat, terjemahan dan proofread yang berstandar. Kelima, uji similaritas naskah. Keenam, pemilihan jurnal target yang tepat. Ketujuh, analisis jurnal target. Kedelapan, layout sesuai dengan jurnal target. Kesembilan, submit artikel.

"Sedangkan tips publikasi di jurnal internasional bereputasi yaitu rencanakan alur penulisan jurnal, menulis bersama tim, miliki referensi yang cukup, perhatikan tujuan dan ruang lingkup jurnal, dan hindari jurnal predator," beber dia. (htm/ibd)