Cibubur, Hariantemanggung.com - Pada Rabu (20/2/2019), sejak pukul 19.30 WIB, lapangan lokasi Pergamanas II 2019 di Buperta Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur dipenuhi ribuan putra-putri peserta Pergamanas dari Kontingan Sakoma seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Tim Sakoma NU Jateng berkesempatan menampilkan Tari Suluk ciptaan Kak Dana. Dalam kesempatan itu, Tari Suluk memukau penonton dari berbagai daerah.
Pimpinan Kontingen (Pinkon) Putra Sakoma NU Wonosobo Jateng, Ahmad Haryanto menjelaskan bahwa Tari Suluk dipersiapkan untuk mewakili Jawa Tengah dalam even nasional tersebut.
"Tari Suluk terdiri atas enam orang penari.
Tari Suluk ini menggambarkan kepada semua orang, untuk tidak bisa berdiam diri," beber dia kepada awak media.
Meski demikian, menurut dia, mereka tetap harus berjuang walaupun tidak dalam keadaan berperang melawan penjajah. Karena perjuangan di dalam tari suluk adalah perjuangan melawan angkara murka yang ada di dalam setiap manusia," kata dia.
Oleh karenanya, lanjutnya, kita sebagai manusia harus bisa melawan hawa nafsu dan keangkaraan murka yang ada.
Dalam kesempatan itu, Ketua LP Ma'arif NU Jateng R. Andi Irawan, secara langsung terjun ke lokasi pentas seni. Ia didampingi Wakil Ketua LP Ma'arif NU Jateng Fakhrudin Karmani, Bendahara LP Ma'arif NU Jateng Ahmad Muzammil, Bidang Diklat dan Litbang LP Ma'arif NU Jateng Hamidulloh Ibda dan Bidang Kerjasama Antar Lembaga LP Ma'arif NU Jateng Miftahul Huda serta lainnya.
"Pentas kali ini luar biasa. Saya berharap adik-adik dari Jateng, Pinkon, dan semua kakak pembina tetap semangat sampai hari terakhir dan kita dapat juara umum," harap dia. (Htm55/Ibda).
Dalam kesempatan itu, Tim Sakoma NU Jateng berkesempatan menampilkan Tari Suluk ciptaan Kak Dana. Dalam kesempatan itu, Tari Suluk memukau penonton dari berbagai daerah.
Pimpinan Kontingen (Pinkon) Putra Sakoma NU Wonosobo Jateng, Ahmad Haryanto menjelaskan bahwa Tari Suluk dipersiapkan untuk mewakili Jawa Tengah dalam even nasional tersebut.
"Tari Suluk terdiri atas enam orang penari.
Tari Suluk ini menggambarkan kepada semua orang, untuk tidak bisa berdiam diri," beber dia kepada awak media.
Meski demikian, menurut dia, mereka tetap harus berjuang walaupun tidak dalam keadaan berperang melawan penjajah. Karena perjuangan di dalam tari suluk adalah perjuangan melawan angkara murka yang ada di dalam setiap manusia," kata dia.
Oleh karenanya, lanjutnya, kita sebagai manusia harus bisa melawan hawa nafsu dan keangkaraan murka yang ada.
Dalam kesempatan itu, Ketua LP Ma'arif NU Jateng R. Andi Irawan, secara langsung terjun ke lokasi pentas seni. Ia didampingi Wakil Ketua LP Ma'arif NU Jateng Fakhrudin Karmani, Bendahara LP Ma'arif NU Jateng Ahmad Muzammil, Bidang Diklat dan Litbang LP Ma'arif NU Jateng Hamidulloh Ibda dan Bidang Kerjasama Antar Lembaga LP Ma'arif NU Jateng Miftahul Huda serta lainnya.
"Pentas kali ini luar biasa. Saya berharap adik-adik dari Jateng, Pinkon, dan semua kakak pembina tetap semangat sampai hari terakhir dan kita dapat juara umum," harap dia. (Htm55/Ibda).
Tambahkan Komentar