Temanggung, Hariantemanggung.com - Peserta Ospek STAINU Temanggung sudah menunjukkan kemajuan dalam kedisiplinan dibuktikan dengan hanya beberapa mahasiswa baru yang terlambat mengikuti apel pagi pada Selasa (20/08/2019).
Ospek hari kedua ini panitia lebih menekankan pada mahasiswa baru untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial yang akan diadakan oleh panitia OSPEK dengan mengumpulkan uang 3 keping logam bergambar angklung yang dimainkan Mohammad Hoesni Thamrin.
Beberapa tokoh pun ikut menjadi pemateri Ospek STAINU Temanggung. Penyampaian materi berlangsung di Aula lantai 3 STAINU Temanggung dengan suasana tenang dimulai pemaparan pertama oleh bapak Muhammad Mastur selaku ketua KNPI Temanggung yang menjelaskan tentang kepemudaan.
"Pemuda saat ini tidak boleh tidur terhadap realita hidup, apalagi sebagai mahasiswa tidak hanya belajar dan patuh pada dosen" tegas dia.
"Mahasiswa dibentuk untuk berani menegakkan keadilan, saat ada kesalahan wajib disalahkan tidak hanya terdiam agar ada pembenahan, kemudian mahasiswa diharapkan menjadi penerus pengabdi negara bukan hanya berharap menjadi PNS" tambah dia.
Dilanjutkan dengan pemateri kedua dari KOMINFO Temanggung menguraikan betapa pentingnya mahasiswa menguasai teknologi di era milenial sekarang ini, karena semakin bertambahnya waktu akan semakin berkembang dunia IT. Diakhir materi ada penyampaian tentang sosialisasi Hukum Keluarga Islam (HKI) yang disampaikan oleh direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Temanggung yaitu Bapak Muhammad Jamal, S.H.I.S.H.M.H. "Seorang mahasiswa harus bijak dalam penggunaan teknologi informatika dan bijak dalam menggunakan penegakan hukum" pesan dia.
Mahasiswa baru dapat meninggalkan kampus STAINU setelah pembekalan pembawaan perlengkapan untuk hari berikutnya selesai yaitu pukul 17.00 WIB. (htm44/Hidayatul Latifah/LPMGRIP)
Ospek hari kedua ini panitia lebih menekankan pada mahasiswa baru untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial yang akan diadakan oleh panitia OSPEK dengan mengumpulkan uang 3 keping logam bergambar angklung yang dimainkan Mohammad Hoesni Thamrin.
Beberapa tokoh pun ikut menjadi pemateri Ospek STAINU Temanggung. Penyampaian materi berlangsung di Aula lantai 3 STAINU Temanggung dengan suasana tenang dimulai pemaparan pertama oleh bapak Muhammad Mastur selaku ketua KNPI Temanggung yang menjelaskan tentang kepemudaan.
"Pemuda saat ini tidak boleh tidur terhadap realita hidup, apalagi sebagai mahasiswa tidak hanya belajar dan patuh pada dosen" tegas dia.
"Mahasiswa dibentuk untuk berani menegakkan keadilan, saat ada kesalahan wajib disalahkan tidak hanya terdiam agar ada pembenahan, kemudian mahasiswa diharapkan menjadi penerus pengabdi negara bukan hanya berharap menjadi PNS" tambah dia.
Dilanjutkan dengan pemateri kedua dari KOMINFO Temanggung menguraikan betapa pentingnya mahasiswa menguasai teknologi di era milenial sekarang ini, karena semakin bertambahnya waktu akan semakin berkembang dunia IT. Diakhir materi ada penyampaian tentang sosialisasi Hukum Keluarga Islam (HKI) yang disampaikan oleh direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Temanggung yaitu Bapak Muhammad Jamal, S.H.I.S.H.M.H. "Seorang mahasiswa harus bijak dalam penggunaan teknologi informatika dan bijak dalam menggunakan penegakan hukum" pesan dia.
Mahasiswa baru dapat meninggalkan kampus STAINU setelah pembekalan pembawaan perlengkapan untuk hari berikutnya selesai yaitu pukul 17.00 WIB. (htm44/Hidayatul Latifah/LPMGRIP)
Tambahkan Komentar