Yogyakarta, Hariantemanggung.com - Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) menggelar workshop proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diselenggarakan pada hari Kamis (25/5/ 2023) secara daring.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara dosen dan praktisi. Kegiatan mengusung tema “Implementasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada Kurikulum Merdeka”. Kegiatan ini merupakan forum ilmiah sebagai ajang bertukar pikiran, pengetahuan, pengalaman, inovasi penelitian dan gagasan yang berkaitan dengan penyiapan guru profesional di Era Merdeka belajar.
Narasumber tidak hanya menyajikan informasi terkait penelitian tindakan kelas dan implementasinya pada kurikulum merdeka, namun juga dilakukan bedah proposal hasil rancangan salah satu mahasiswa PGSD UST.
Narasumber workshop Proposal PTK 2023 dari dosen PGSD UST Murniningsih, S.Pd.Si., M.Pd , praktisi Rubianto Effendi, S.Pd. Gr. guru SD N Wonokusumo 1/40 Surabaya dan Dian Marta Wijayanti, M.Pd., Kepala Sekolah SD Negeri Gajahmungkur 3 Semarang.
Dalam paparannya, Rubianto Effendi banyak mengulas perubahan kurikulum yang tentu berdampak pada pembelajaran, dan semua itu harus dikuasai guru utamanya di dalam penulisan PTK.
Sementara itu, Dian Marta Wijayanti menekankan pentingnya penulisan PTK dengan lebih teliti pada penulisan judul yang jelas, singkat, dan padat. “Kalau pendahuluan, harusnya jelas gap-nya, antara fakta dan teori harus jelas,” kata Kepala Sekolah Berprestasi Kota Semarang tahun 2023 tersebut.
Pihaknya juga mengharapkan, semua mahasiswa bisa beradaptasi pada perubahan kurikulum merdeka, dan menyarankan agar penelitian mahasiswa ke depan bisa mengarah kepada kurikulum merdeka. “Teman-teman mahasiswa sudah semester enam, sebentar lagi mengerjakan tugas akhir, maka harus totalitas di dalam mengerjakannya. Saya harap juga mengkaji kurikulum merdeka, karena nilai kebaruannya juga sangat tinggi,” papar dia.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini dengan dua narasumber yang luas biasa dan sudah berbagi ilmu. Mahasiswa harus semangat karena hal itu menjadi syarat menjadi guru profesional,” kata Murniningsih di akhir sesi.
“Pertemuan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama bagi teman-teman mahasiswa,” katanya. Pihaknya juga mengapresiasi bahwa kegiatan tersebut menjadi penyemangat mahasiswa dalam menjalankan studi. (htm/ibd)
Tambahkan Komentar