Hariantemanggung.com
- Ketitang (21/7/24). Stunting merupakan kondisi kurangnya tinggi badan anak dibandingkan dengan anak-anak seusianya akibat asupan gizi tidak terpenuhi. Pemerintah Kabupaten Temanggung menggalakkan program “Isi Piringku” yang bertujuan untuk mengkampanyekan kepada masyarakat dalam memahami bagaimana porsi makan yang tepat sesuai dengan pedoman gizi untuk menekan angka stunting di Temanggung. Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan angka stunting yaitu dengan mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi protein. Asupan protein yang kurang merupakan salah satu faktor penyebab stunting. Protein dalam makanan berperan untuk membangun energi, pertumbuhan, dan sistem kekebalan yang kuat. Protein dapat bersumber dari hewan (protein hewani) maupun tumbuhan (protein nabati).

Makanan tinggi protein biasanya terkandung dalam pangan fermentasi. Pangan fermentasi merupakan makanan yang telah mengalami perubahan kimiawi dari senyawa kompleks (protein) menjadi senyawa yang lebih sederhana (asam amino) dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh mikroba, sehingga lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan manusia. Tempe merupakan produk fermentasi kedelai khas Indonesia yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tempe mengandung asam amino, asam lemak, isoflafon, protein, vitamin B12, dan zat besi. Tempe mudah didapatkan di pasaran, harganya tergolong murah, tempe juga mudah dibuat di rumah.

Berdasarkan latar belakang tersebut, mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro 2024 Viandra Nur Aqmarina prodi Bioteknologi, melaksanakan program “Pengenalan Bioteknologi Pangan melalui Demonstrasi Pembuatan Tempe untuk Meningkatkan Keseimbangan Gizi” kepada ibu-ibu dawis RT 1 dan 2 di Dusun Kretek. Penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Juli 2024 di dua tempat berbeda yaitu RT 1 dan RT 2 Dusun Kretek. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah terkait kandungan gizi dan manfaat tempe untuk mencegah stunting, serta demonstrasi cara pembuatan tempe yang mudah.

Adapun cara pembuatan tempe diawali dengan menyortir dan menyuci kacang kedelai dengan air hingga bersih. Rendam kacang kedelai dengan air selama semalaman dan buang air rendaman. Perebusan kacang kedelai yang pertama dilakukan selama 30 menit. Air rebusan pertama dibuang, kacang kedelai dicuci dengan air bersih dan kulit yang terkelupas dibuang. Perebusan kacang kedelai kedua dilakukan selama 30 menit. Dinginkan kacang kedelai sebelum peragian. Peragian dilakukan saat kacang kedelai sudah dingin dengan konsentrasi 1%. Lubangi plastik dan masukkan kacang kedelai yang sudah diberi ragi ke dalam plastik. Simpan pada tempat hangat dan gelap selama 2-3 hari. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik pembuatan tempe bersama ibu-ibu dawis.  Melalui kegiatan ini, diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu dawis mengenai kandungan tempe dan cara membuatnya dengan mudah di rumah. (htm33).

Bagikan :

Tambahkan Komentar